Celebrity

Sabtu, 21 Januari 2012

Trip To Bangkok Thailand (Wat Pho)

Hari kedua

Setelah berpetualang di komplek Istana Grand Palace saya pun melanjutkan perjalanan ke Wat Pho. Jarak antara Wat Pho sebenernya sangat berdekatan dengan Grand Palace dan Wat Arun. Jadi seperti satu paket wisata. Antara Wat Pho dan Grand Palace hanya terpisah jalan saja, sedangkan dengan Wat Arun dipisahkan oleh sungai.


Wat Phra Chettuphon Wimon Mangkhlaram Ratchaworamahawihan (bahasa Thai: วัดพระเชตุพนวิมลมังคลารามราชวรมหาวิหาร), atau dulu dikenal Wat Pho (bahasa Thai: วัดโพธิ์), juga dikenal Candi berbaring Buddha, adalah Candi Buddha yang berada di Distrik Phra Nakhon, Bangkok, Thailand, terletak bersebelahan dengan distrik Rattanakosin secara langsung berdekatan Grand Palace. Candi ini mempunyai nama resmi Wat Phra Chetuphon Vimolmangklararm Rajwaramahaviharn (Thai: วัดพระเชตุพนวิมลมังคลาราม ราชวรมหาวิหาร). Wat Pho juga dikenal tempat lahirnya Pijat Thai tradisional.

Wat Pho merupakan candi Budha tertua dan terbesar di Bangkok. Kuil ini termasuk yang paling sering didatangi karena daya tarik yang ditawarkannya, yaitu patung Budha raksasa dalam posisi tidur. Wajah patung Budha ini miring ke kanan, tubuhnya dilapisi emas murni dengan ukuran panjang 46m dan tinggi 15m. Bagian bawah kaki Sang Budha tampak dihiasi dengan 108 adegan keberuntungan dalam gaya Cina dan India.


Dibanding candi-candi lain yang ada di Bangkok, di candi inilah kita bisa menjumpai banyak pagoda, yakni ada 99 pagoda. Pagoda ini konon dibangun sebagai tempat penyimpanan abu para raja-raja Thailand.


Wat Pho dibangun pada abad ke-17. Oleh Raja Rama I, kuil ini diperbesar dan dipasang banyak patung dan artefak lainnya. Raja Rama III lalu memperbesar kuil ini pada tahun 1832 dan menjadikannya sebagai pusat pembelajaran, termasuk membangun “The Sleeping Budha“.



Wat Pho juga dikenal sebagai tempat lahirnya pijat tradisional Thailand yang terkenal itu. Sebelum candi ini berdiri, tempat ini dulu dipakai sebagai pusat belajar pengobatan tradisional Thai dan pijat tradisional. Jadi tak heran jika banyak dijumpai patung Budha dengan posisi yoga.


Pada salah satu vihara kecil di dalam kawasan kuil ini, tampak puluhan gambar anatomi tubuh manusia yang ditulis di atas batu pualam, dilengkapi penjelasan teknik-teknik pijat pengobatan Thai.



Di bagian selatan komplek Wat Pho ini terdapat biara biksu Budha yang disebut dengan Tukgawee. Selain sebagai tempat sembahyang, biara ini juga berfungsi sebagai sekolah. Di sinilah para monk (biksu) biasa berkumpul dan berdoa, biasanya pada pagi dan sore hari.



Setelah puas mengelilingi kompleks ini saya pun mengakhiri petualangan saya untuk mengunjungi tempat wisata ini. Saya membatalkan perjalanan ke Wat Arun dikarenakan hari sudah semakin panas dan saya sudah kelaparan hehhehe. Maka saya putuskan untuk langsung ke Chatucak Weekend Market

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...