Hari ke dua ( Grand Palace )
Grand Palace merupakan sebuah komplek istana kerajaan Thailand yang sangat luas dan terdapat beberapa istana dan tempat-tempat beribadah. Istana ini cukup luas sehingga untuk benar benar menikmatinya diperlukan waktu yang cukup banyak, saya sih hanya beberapa saja yang saya kunjungi dikarenakan waktu yang terbatas dan cuaca yang sangat terik pada saat itu.
Hari ke dua di Bangkok tepatnya sabtu tanggal 14 Januari 2012 saya berniat mengikuti city tour, berhubung sudah terlambat untuk mendaftar di loby hotel maka saya pun pergi sendiri berbekal dengan map yang ada. Rencanya saya akan mengunjungi Grand Palace, Wat Pho dan Wat Arun. Sekitar pukul 10:00 saya berangkat menggunakan taxi menuju Grand Palace terlebih dahulu.
Grand Palace merupakan sebuah komplek istana kerajaan Thailand yang sangat luas dan terdapat beberapa istana dan tempat-tempat beribadah. Istana ini cukup luas sehingga untuk benar benar menikmatinya diperlukan waktu yang cukup banyak, saya sih hanya beberapa saja yang saya kunjungi dikarenakan waktu yang terbatas dan cuaca yang sangat terik pada saat itu.
Di pintu masuk Grand Palace, kami diminta membayar tiket masuk senilai THB 350/org. Mayan mahal yah. Untuk wisatawan memang dikenakan biaya tsb, tapi untuk penduduk lokal gak dipungut biaya kok. Mereka bisa masuk secara gratis dengan bebas. Karena di dalam nya terdapat kuil untuk berdoa bagi umat Budha.
Untuk bisa masuk ke dalam komplek Grand Palace, kita diminta untuk berpakaian sopan. Tidak boleh pakai celana pendek, tidak boleh pakai baju tanpa lengan, tidak boleh pakai sendal juga tidak boleh pakai baju/celana ketat.
Komplek Grand Palace yang dikelilingi tembok putih sepanjang 1900 meter. Grand Palace didirikan tahun 1782 –pada Periode Rattanakosin (atau Periode Bangkok) –oleh King Taksin sebagai ibukota ke tiga setelah Ayutthaya dihancukan oleh Burma pada tahun 1767, dan Thonburi di sisi kanan sungai Chao Phraya tidak lagi digunakan sebagai ibukota (Dumarcay, 1991).
Kompleks ini berada di atas 218.000 meter persegi lahan Pulau Rattanakosin yang dikelilingi kanal-kanal, dan dibangun dengan mengikuti lay out tradisional kompleks istana di Ayutthaya, salah satunya terlihat pada arah hadap Grand Palace ke utara dengan sungai Chao Phraya mengalir di sisi kirinya. Waktu dua hingga tiga jam paling tidak harus disediakan untuk melihat keseluruhan bangunan di komplek ini, meskipun sebenarnya waktu yang lebih lama harus diluangkan untuk menikmati detil-detil ukiran maupun lukisan yang menghiasi hampir seluruh bagian bangunan di komplek ini. Siang itu matahari bersinar terik, ukiran-ukiran berwarna kuning keemasan dan detil-detil kaca yang memantulkan sempurna sinar tersebut agak menyulitkan untuk melihat setiap detail dengan baik, namun mengenali perpaduan antara beberapa budaya yang berinteraksi di tahiland tidaklah terlalu sulit.
Dengan 350 bath, paket kunjungan ini menjelajahi tiga lokasi yaitu Wat Phra Kaew, Grand Palace dan Galeri. Komplek ini terdiri dari tiga lapis yang masing-masingnya dikelilingi tembok. Lapisan paling dalam adalah tempat tinggal keluarga kerajaan dan kantor-kantor terpenting kerajaan; lapisan luar terdiri dari hall kerajaan, area penerima, dan bangunan-bangunan pemerintah untuk menyelenggarakan upacara-upacara penting dan bisnis-bisnis pemerintah; sedangkan area terluar adalah tempat dimana royal temple (kuil kerajaan) Wat Phra Kaew berada.
Bagunan di foto dibawah ini adalah The Chakri Maha Prasat selesai dibangun oleh Raja Chulalongkorn (King Rama V) pada tahun 1882, tahun yang sama ketika merayakan ulang tahun ke 100 kota Bangkok. Saat ini bagian gedung yang dibuka untuk umum hanya bagian depan (reception area). Gedung ini terdiri dari Central Throne Hall (singasana raja) dan 2 sayap gedung. Bagian Centrall Throne Hall digunakan untuk menyambut kunjungan kenegaraan dari duta besar negara lain.
Bagunan pada foto dibawah ini disebut The Borom Phiman Mansion. Dibangun dengan gaya kebaratan pada tahun 1903 oleh King Rama V untuk Putra Mahkota, calon raja berikutnya yaitu King Rama VI. Gedung ini juga digunakan untuk beberapa acara kerajaan juga tempat tinggal bagi King Rama VII (1925 – 1935), King Rama VIII (1935-1946) sampai raja yang sekarang yaitu King Rama IX. Di gedung ini lah Raja Thai sekarang menerima kunjungan Kepala Negara juga aparat pemerintah lainnya. Karena masih digunakan untuk tempat tinggal Raja yang sekarang, gedung ini terlarang untuk wisatawan umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar